Kali ini telkomsel tidak main-main dengan kemampuannya. Dengan kualitas sinyalnya yang sudah hampir tercover ke seluruh indonesia. Sekarang telkomsel unjuk gigi dengan kemampuan hspa+ up to 21 mbps.
Suasana Peluncuran
Foto: Dirut Telkomsel Sarwoto Atmosutarno (kiri) dan Dirut Telkom Rinaldi Firmansyah (kanan) dalam peluncuran Next Generation Telkomsel Flash. Fotografer: rou/inet.
Sedikit Perbandingan:
- gprs(2G) = speed up to 64kbps.
- edge(2,5G) = speed up to 237kbps.
- 3G = speed up to 384 kbps.
- hsdpa(3,5G) = speed up to 7,2 mbps.
- hsdpa+(3,75G) = speed up to 21mbps.
Jakarta - Telkomsel meningkatkan kecepatan koneksi dan kapasitas jaringan layanan Telkomsel Flash hingga 21 Mbps. Hal ini dilakukan dengan menggunakan teknologi High Speed Packet Access (HSPA+).
Peningkatan kapasitas yang dilabeli 'NextGeneration Telkomsel Flash' itu dilakukan sejak operator itu memperoleh tambahan second carrier frekuensi 3G 5 MHz, akhir September 2009 lalu. Telkomsel kini memiliki total frekuensi 3G 10 MHz.
Direktur Utama Telkomsel, Sarwoto Atmosutarno, mengatakan peningkatan kapsitas jaringan ke HSPA+ sudah dilakukan di area Jabodetabek. Sarwoto berharap, pada 2010, total 24 kota sudah terlayani HSPA+ Telkomsel. "Secara bertahap akan dikembangkan di area Yogyakarta, Semarang, Medan dan Surabaya," janjinya dalam Peluncuran NextGen Flash di Gran Melia, Jakarta, Rabu (4/11/2009).
Untuk meng-upgrade HSP+ itu, Telkomsel sementara ini masih menggunakan perangkat Node-B yang lama. Saat ini Telkomsel memiliki 4.000 Node-B di Indonesia, sedangkan untuk BTS tanpa Node-B (2G) totalnya ada 29.000.
Meski demikian, untuk wilayah di luar Jabodetabek, menurut Sarwoto kemampuan BTS Telkomsel juga sudah ditingkatkan menjadi HSDPA dengan kecepatan maksimal 7.2 Mbps.
Di sisi lain, Sarwoto mengakui bahwa HSPA+ mungkin belum akan maksimal bagi semua pelanggan. Masalahnya, meski kemampuan jaringan mencapai 21 Mbps, kebanyakan perangkat yang ada di pasaran hanya mampu hingga 14 Mbps. "Jadi kendalanya di handset, bukan di jaringan," ujarnya.
Untuk melakukan upgrade ke HSPA+, Telkomsel mengeluarkan dana sekitar 10 persen dari Capex tahun 2009. Belanja modal alias Capex 2009 operator telekomunikasi tersebut mencapai Rp 13 triliun.
Telkomsel saat ini mengatakan sudah memiliki 1,4 juta pelanggan Telkomsel Flash, meningkat 100 persen dibandingkan tahun lalu. Sedangkan untuk pengguna data keseluruhan, GPRS dan 3G Telkomsel, totalnya mencapai kisaran 9-10 juta pelanggan.
Padahal, ujar Sarwoto, kapasitas jaringan Telkomsel masih sanggup lebih besar lagi dari itu. "Kapasitas tahun ini sebenarnya mampu menampung hingga 16 juta pelanggan," katanya.
Dalam tahap awal penerapan HSPA+, Telkomsel mengatakan masih memberikan prioritas akses data pada pengguna kartuHALO dulu. Dengan prioritas ini, pelanggan kertuHALO saat ini sudah bisa memperoleh kecepatan maksimal HSPA+.
Sarwoto berharap, dengan kemampuan terbaru ini, Telkomsel bisa menjadi promotor industri kreatif di Indonesia. Seiring dengan pengembangan HSPA+, Telkomsel juga akan melakukan trial LTE yang kecepatannya mencapai 100 Mbps. Namun Sarwoto belum menjanjikan kapan trial itu akan digelar.
Peningkatan kapasitas yang dilabeli 'NextGeneration Telkomsel Flash' itu dilakukan sejak operator itu memperoleh tambahan second carrier frekuensi 3G 5 MHz, akhir September 2009 lalu. Telkomsel kini memiliki total frekuensi 3G 10 MHz.
Direktur Utama Telkomsel, Sarwoto Atmosutarno, mengatakan peningkatan kapsitas jaringan ke HSPA+ sudah dilakukan di area Jabodetabek. Sarwoto berharap, pada 2010, total 24 kota sudah terlayani HSPA+ Telkomsel. "Secara bertahap akan dikembangkan di area Yogyakarta, Semarang, Medan dan Surabaya," janjinya dalam Peluncuran NextGen Flash di Gran Melia, Jakarta, Rabu (4/11/2009).
Untuk meng-upgrade HSP+ itu, Telkomsel sementara ini masih menggunakan perangkat Node-B yang lama. Saat ini Telkomsel memiliki 4.000 Node-B di Indonesia, sedangkan untuk BTS tanpa Node-B (2G) totalnya ada 29.000.
Meski demikian, untuk wilayah di luar Jabodetabek, menurut Sarwoto kemampuan BTS Telkomsel juga sudah ditingkatkan menjadi HSDPA dengan kecepatan maksimal 7.2 Mbps.
Di sisi lain, Sarwoto mengakui bahwa HSPA+ mungkin belum akan maksimal bagi semua pelanggan. Masalahnya, meski kemampuan jaringan mencapai 21 Mbps, kebanyakan perangkat yang ada di pasaran hanya mampu hingga 14 Mbps. "Jadi kendalanya di handset, bukan di jaringan," ujarnya.
Untuk melakukan upgrade ke HSPA+, Telkomsel mengeluarkan dana sekitar 10 persen dari Capex tahun 2009. Belanja modal alias Capex 2009 operator telekomunikasi tersebut mencapai Rp 13 triliun.
Telkomsel saat ini mengatakan sudah memiliki 1,4 juta pelanggan Telkomsel Flash, meningkat 100 persen dibandingkan tahun lalu. Sedangkan untuk pengguna data keseluruhan, GPRS dan 3G Telkomsel, totalnya mencapai kisaran 9-10 juta pelanggan.
Padahal, ujar Sarwoto, kapasitas jaringan Telkomsel masih sanggup lebih besar lagi dari itu. "Kapasitas tahun ini sebenarnya mampu menampung hingga 16 juta pelanggan," katanya.
Dalam tahap awal penerapan HSPA+, Telkomsel mengatakan masih memberikan prioritas akses data pada pengguna kartuHALO dulu. Dengan prioritas ini, pelanggan kertuHALO saat ini sudah bisa memperoleh kecepatan maksimal HSPA+.
Sarwoto berharap, dengan kemampuan terbaru ini, Telkomsel bisa menjadi promotor industri kreatif di Indonesia. Seiring dengan pengembangan HSPA+, Telkomsel juga akan melakukan trial LTE yang kecepatannya mencapai 100 Mbps. Namun Sarwoto belum menjanjikan kapan trial itu akan digelar.
sumber : detknet
0 comments:
Posting Komentar
pesan kesan silahkan.. tidak usah malu-malu..